Penjumlahan Jurnal Umum Kas Kecil: Contoh PT Wijaya Kusuma

by TextBrain Team 59 views

Hey guys! Pernah denger istilah jurnal umum? Atau mungkin lagi pusing nih sama kas kecil dan gimana cara penjumlahannya di jurnal umum? Nah, pas banget! Artikel ini bakal ngebahas tuntas tentang penjumlahan jurnal umum kas kecil, lengkap dengan contoh kasus dari PT Wijaya Kusuma. Dijamin deh, abis baca ini, kalian bakal lebih paham dan lancar dalam menyusun jurnal umum kas kecil. Yuk, langsung aja kita bahas!

Apa Itu Jurnal Umum dan Kenapa Penting?

Sebelum kita masuk ke penjumlahan kas kecil, penting banget buat kita pahamin dulu apa itu jurnal umum dan kenapa sih dia itu penting dalam akuntansi. Jadi gini, jurnal umum itu bisa dibilang kayak buku harian perusahaan. Di sini, semua transaksi keuangan perusahaan dicatat secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu kejadiannya. Setiap transaksi dicatat dalam bentuk debit dan kredit, yang selalu harus seimbang.

Kenapa jurnal umum itu penting? Soalnya, jurnal umum ini jadi dasar buat nyusun laporan keuangan lainnya, seperti buku besar, neraca saldo, dan laporan laba rugi. Kalo jurnal umumnya udah salah, ya otomatis laporan keuangan yang lain juga bakal salah. Makanya, nyusun jurnal umum itu harus teliti dan akurat banget, guys. Jangan sampe ada yang kelewat atau salah catat!

Dalam proses pencatatan jurnal umum, kita harus paham betul tentang debit dan kredit. Debit itu artinya penambahan aset, beban, atau pengurangan kewajiban dan modal. Sedangkan kredit itu artinya penambahan kewajiban, modal, atau pengurangan aset dan beban. Intinya, setiap transaksi pasti punya sisi debit dan kredit, dan jumlahnya harus sama. Ini yang namanya prinsip double-entry bookkeeping.

Selain itu, di jurnal umum juga harus ada informasi yang lengkap, seperti tanggal transaksi, nomor bukti transaksi, akun yang terpengaruh, dan keterangan transaksi. Tujuannya supaya kita bisa dengan mudah menelusuri kembali transaksi tersebut kalo ada apa-apa di kemudian hari. Jadi, jurnal umum ini bukan cuma sekadar catatan, tapi juga bukti penting yang bisa dipertanggungjawabkan.

Mengenal Kas Kecil dan Fungsinya

Oke, sekarang kita bahas tentang kas kecil. Kas kecil itu apa sih? Gampangnya, kas kecil itu sejumlah uang tunai yang disiapkan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan sering terjadi. Misalnya, buat beli ATK, ongkos parkir, atau biaya konsumsi rapat kecil-kecilan.

Kenapa perusahaan perlu punya kas kecil? Soalnya, kalo setiap pengeluaran kecil harus dibayar pakai cek atau transfer bank, ribet banget kan? Selain itu, kas kecil juga bisa mempercepat proses pembayaran dan mengurangi risiko kehilangan dokumen kalo harus narik uang tunai dari bank setiap saat. Tapi, bukan berarti kas kecil ini bisa dipakai seenaknya ya. Tetep harus ada pengendalian yang ketat supaya uangnya nggak bocor.

Fungsi utama kas kecil adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif kecil. Misalnya:

  • Pembelian perlengkapan kantor (ATK)
  • Pembayaran biaya transportasi (ongkos parkir, tol)
  • Pembelian makanan dan minuman ringan untuk rapat
  • Pembayaran biaya kebersihan
  • Pembayaran biaya perbaikan kecil

Sistem pencatatan kas kecil ada dua macam, yaitu sistem dana tetap (imprest fund system) dan sistem dana berubah (fluctuating fund system). Di sistem dana tetap, jumlah kas kecil selalu tetap, kecuali kalo ada perubahan kebijakan. Setiap pengeluaran dicatat, tapi dana kas kecil baru diisi kembali (replenishment) pada akhir periode atau saat saldo kas kecil menipis. Sedangkan di sistem dana berubah, jumlah kas kecil bisa berubah-ubah tergantung kebutuhan. Setiap pengeluaran dan pengisian kembali kas kecil dicatat secara langsung.

Dalam artikel ini, kita akan fokus pada sistem dana tetap, karena sistem ini lebih umum digunakan dan lebih mudah dalam pengendaliannya. Nah, sekarang kita udah paham tentang jurnal umum dan kas kecil. Yuk, kita lanjut ke inti pembahasan, yaitu penjumlahan jurnal umum kas kecil!

Contoh Penjumlahan Jurnal Umum Kas Kecil PT Wijaya Kusuma Periode 2020

Sekarang, mari kita lihat contoh kasus penjumlahan jurnal umum kas kecil di PT Wijaya Kusuma pada periode 2020. Ini penting banget supaya kalian bisa ngerti gimana cara praktiknya. Kita akan pakai data yang ada di soal, tapi kita bahas lebih detail dan jelas ya.

Data Transaksi:

  • 1 April 2020: Pembentukan dana kas kecil sebesar Rp10.000.000,00 (Bukti Kas Keluar/BKK-04/001)
  • 13 April 2020: Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp940.000,00 (BKK-04/015)

Langkah-langkah Penjumlahan Jurnal Umum Kas Kecil:

  1. Pencatatan Pembentukan Dana Kas Kecil (1 April 2020)

    Saat dana kas kecil dibentuk, kita akan mencatatnya di jurnal umum dengan mendebit akun Kas Kecil dan mengkredit akun Kas. Kenapa begitu? Karena Kas Kecil bertambah (aset bertambah) dan Kas berkurang (aset berkurang). Jurnalnya akan terlihat seperti ini:

    Tanggal No. Bukti Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
    1 April 2020 BKK-04/001 Kas Kecil Rp10.000.000,00
    Kas Rp10.000.000,00
    (Pembentukan dana kas kecil)
  2. Pencatatan Pembelian Perlengkapan Kantor (13 April 2020)

    Nah, saat ada pengeluaran dari kas kecil, kita akan mencatatnya sebagai beban. Dalam kasus ini, kita beli perlengkapan kantor. Jadi, kita akan mendebit akun Beban Perlengkapan dan mengkredit akun Kas Kecil. Kenapa? Karena Beban Perlengkapan bertambah dan Kas Kecil berkurang. Jurnalnya akan jadi seperti ini:

    Tanggal No. Bukti Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
    13 April 2020 BKK-04/015 Beban Perlengkapan Rp940.000,00
    Kas Kecil Rp940.000,00
    (Pembelian perlengkapan kantor)
  3. Penjumlahan Jurnal Umum Kas Kecil

    Setelah semua transaksi kas kecil dicatat di jurnal umum, kita bisa menjumlahkan kolom debit dan kredit. Pastikan jumlah debit dan kreditnya sama ya. Kalo nggak sama, berarti ada yang salah dalam pencatatan. Dalam contoh kita ini, penjumlahannya belum bisa dilakukan secara total karena transaksinya cuma ada dua. Tapi, intinya, kalian harus menjumlahkan semua transaksi yang terjadi selama periode tersebut.

    Penting: Perlu diingat bahwa penjumlahan di sini bukan berarti menjumlahkan saldo kas kecil ya. Penjumlahan di jurnal umum ini lebih ke menjumlahkan total debit dan total kredit dari semua transaksi kas kecil. Saldo kas kecil akan dihitung secara terpisah.

  4. Pengisian Kembali Dana Kas Kecil (Replenishment)

    Karena kita pakai sistem dana tetap, maka pada akhir periode atau saat saldo kas kecil menipis, kita perlu mengisi kembali dana kas kecil. Caranya gimana? Kita akan mengisi kembali sebesar total pengeluaran yang sudah terjadi. Dalam contoh kita, pengeluaran perlengkapan kantor adalah Rp940.000,00. Jadi, kita akan mengisi kembali kas kecil sebesar Rp940.000,00.

    Jurnal untuk pengisian kembali kas kecil ini akan mendebit akun Kas Kecil dan mengkredit akun Kas. Sama seperti saat pembentukan dana kas kecil. Jurnalnya:

    Tanggal No. Bukti Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
    (Tanggal) (BKK) Kas Kecil Rp940.000,00
    Kas Rp940.000,00
    (Pengisian kembali dana kas kecil)

    Dengan pengisian kembali ini, saldo kas kecil akan kembali menjadi Rp10.000.000,00, sesuai dengan jumlah awal yang ditetapkan.

Tips dan Trik Menyusun Jurnal Umum Kas Kecil yang Akurat

Biar jurnal umum kas kecil kalian akurat dan nggak bikin pusing, nih ada beberapa tips dan trik yang bisa kalian ikutin:

  • Buat catatan pengeluaran kas kecil secara detail. Setiap kali ada pengeluaran, catat tanggal, nomor bukti, keterangan, dan jumlahnya. Jangan sampe ada yang kelewat. Lebih bagus lagi kalo kalian punya buku kas kecil khusus untuk mencatat semua transaksi kas kecil.
  • Simpan semua bukti transaksi dengan rapi. Bukti transaksi ini penting banget sebagai dasar pencatatan di jurnal umum. Jadi, jangan sampe hilang atau rusak ya. Kalian bisa susun bukti transaksi berdasarkan tanggal atau nomor urut.
  • Lakukan rekonsiliasi kas kecil secara berkala. Rekonsiliasi ini adalah proses membandingkan catatan kas kecil dengan saldo kas kecil yang sebenarnya (fisik uang tunai). Tujuannya untuk memastikan nggak ada selisih atau kesalahan. Rekonsiliasi sebaiknya dilakukan minimal sebulan sekali, atau lebih sering kalo transaksinya banyak.
  • Gunakan sistem yang konsisten. Pilih salah satu sistem pencatatan kas kecil (dana tetap atau dana berubah) dan gunakan secara konsisten. Jangan gonta-ganti sistem di tengah jalan, karena bisa bikin pusing dan susah dilacak.
  • Minta persetujuan untuk setiap pengeluaran. Sebelum melakukan pengeluaran dari kas kecil, sebaiknya minta persetujuan dari pihak yang berwenang. Ini penting untuk pengendalian internal dan mencegah penyalahgunaan dana.
  • Lakukan pengisian kembali dana kas kecil secara tepat waktu. Jangan tunda-tunda pengisian kembali dana kas kecil, karena bisa mengganggu operasional perusahaan. Kalo dana kas kecil habis, kan susah juga kalo mau bayar pengeluaran-pengeluaran kecil.

Kesimpulan

Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang penjumlahan jurnal umum kas kecil, lengkap dengan contoh kasus dari PT Wijaya Kusuma. Intinya, jurnal umum kas kecil ini penting banget buat mencatat semua transaksi kas kecil secara rapi dan akurat. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan pengeluaran kas kecil dengan lebih baik dan terhindar dari masalah di kemudian hari.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian ya! Kalo ada pertanyaan atau hal yang masih bingung, jangan ragu buat tulis di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!