Hitung Percepatan & Tegangan Tali Katrol: Panduan Lengkap

by TextBrain Team 58 views

Hey guys! Pernah gak sih kalian penasaran gimana caranya menghitung percepatan dan tegangan tali pada sistem katrol yang ada gesekannya? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal itu. Jadi, siap-siap ya buat nyimak!

Soal Sistem Katrol dengan Gesekan: Yuk, Kita Bedah!

Oke, biar lebih jelas, kita mulai dengan soal cerita, ya. Anggap aja kita punya sistem katrol yang licin dengan dua benda, A dan B. Massa benda A (mAm_A) itu 7 kg, sementara massa benda B (mBm_B) 3 kg. Nah, ada juga gaya gesek dengan koefisien gesek kinetik (μk\mu_k) sebesar 0.2. Sudut bidang miringnya (θ\theta) 37 derajat, dan percepatan gravitasi (g\vec{g}) kita anggap 10 m/s². Yang jadi pertanyaan, berapa percepatan sistem benda dan tegangan tali (T\vec{T})?

Kenapa soal ini penting? Soal kayak gini sering banget muncul di pelajaran fisika, terutama di materi tentang Hukum Newton. Dengan memahami cara menyelesaikannya, kalian gak cuma bisa jawab soal ujian, tapi juga lebih paham konsep dasar fisika yang banyak kepake di kehidupan sehari-hari. Misalnya, buat ngerti cara kerja lift atau sistem pengangkat barang lainnya. Keren, kan?

Langkah 1: Menggambar Diagram Gaya

Visualisasi itu penting, guys! Langkah pertama yang harus kita lakuin adalah menggambar diagram gaya yang bekerja pada masing-masing benda. Ini penting banget biar kita bisa lihat gaya apa aja yang berpengaruh dan ke arah mana gaya itu bekerja. Jadi, jangan males gambar, ya!

Untuk benda A, kita punya:

  • Gaya berat (WAW_A) yang arahnya ke bawah.
  • Gaya normal (NAN_A) yang arahnya tegak lurus bidang miring.
  • Gaya tegangan tali (TT) yang arahnya ke atas, sejajar bidang miring.
  • Gaya gesek kinetik (fkf_k) yang arahnya berlawanan dengan arah gerak benda (karena benda A bergerak ke atas bidang miring, maka gaya geseknya ke bawah).

Sementara untuk benda B, kita punya:

  • Gaya berat (WBW_B) yang arahnya ke bawah.
  • Gaya tegangan tali (TT) yang arahnya ke atas.

Tips: Pastiin kalian gambar panjang panah sesuai dengan besar gayanya. Kalo gayanya lebih besar, panahnya juga harus lebih panjang. Ini bisa bantu kita buat ngebayangin situasinya.

Langkah 2: Menentukan Arah Gerak dan Sistem Koordinat

Sebelum kita lanjut, kita harus tahu dulu arah gerak sistemnya. Dari soal, kita bisa lihat kalau massa benda A lebih besar daripada massa benda B, tapi ada juga pengaruh sudut bidang miring dan gaya gesek. Jadi, kita perlu analisa sedikit. Secara intuisi, benda A cenderung bergerak ke atas bidang miring karena ditarik oleh tegangan tali, sementara benda B bergerak ke bawah. Tapi, buat mastiin, kita bisa anggap dulu benda A bergerak ke atas. Nanti, kalo hasil perhitungan percepatannya negatif, berarti asumsi kita salah.

Selanjutnya, kita tentuin sistem koordinatnya. Buat benda A, kita pilih sumbu x sejajar bidang miring (positif ke atas) dan sumbu y tegak lurus bidang miring (positif ke atas). Buat benda B, kita pilih sumbu y vertikal (positif ke atas). Pemilihan sistem koordinat ini bakal memudahkan kita dalam menjumlahkan gaya-gaya.

Langkah 3: Menuliskan Persamaan Hukum Newton

Ini inti dari penyelesaian soal ini, guys! Kita bakal gunain Hukum Newton II (ΣF=ma\Sigma F = ma) buat masing-masing benda dan masing-masing sumbu.

Untuk Benda A:

  • Sumbu x: ΣFx=TWAsinθfk=mAa\Sigma F_x = T - W_A \sin \theta - f_k = m_A a
  • Sumbu y: ΣFy=NAWAcosθ=0\Sigma F_y = N_A - W_A \cos \theta = 0 (Karena benda A gak bergerak di sumbu y)

Untuk Benda B:

  • Sumbu y: ΣFy=TWB=mBa\Sigma F_y = T - W_B = -m_B a (Perhatikan tanda negatif di depan mBam_B a karena benda B bergerak ke bawah)

Penjelasan:

  • Di sumbu x benda A, kita punya gaya tegangan tali (TT) yang positif karena searah dengan arah gerak yang kita asumsikan, gaya berat (WAsinθW_A \sin \theta) yang negatif karena berlawanan arah, dan gaya gesek (fkf_k) yang juga negatif karena berlawanan arah.
  • Di sumbu y benda A, gaya normal (NAN_A) mengimbangi komponen gaya berat (WAcosθW_A \cos \theta).
  • Di sumbu y benda B, gaya tegangan tali (TT) positif karena ke atas, dan gaya berat (WBW_B) negatif karena ke bawah. Perhatikan juga tanda negatif pada mBam_B a karena arah percepatan benda B ke bawah.

Langkah 4: Menghitung Gaya Gesek

Sebelum kita bisa menyelesaikan persamaan Hukum Newton, kita perlu hitung dulu gaya gesek kinetiknya (fkf_k). Gaya gesek kinetik dirumuskan sebagai:

fk=μkNAf_k = \mu_k N_A

Dari persamaan di sumbu y benda A, kita tahu kalau NA=WAcosθN_A = W_A \cos \theta. Gaya berat sendiri dirumuskan sebagai W=mgW = mg. Jadi, kita bisa tulis:

fk=μkmAgcosθf_k = \mu_k m_A g \cos \theta

Kita udah punya semua nilainya, tinggal kita masukin:

fk=0.2imes7extkgimes10extm/s2imescos37f_k = 0.2 imes 7 ext{ kg} imes 10 ext{ m/s}^2 imes \cos 37^{\circ} fk=0.2imes7imes10imes0.8extNf_k = 0.2 imes 7 imes 10 imes 0.8 ext{ N} fk=11.2extNf_k = 11.2 ext{ N}

Langkah 5: Menyelesaikan Sistem Persamaan

Saatnya kita mainin aljabar, guys! Kita punya tiga persamaan:

  1. TmAgsinθfk=mAaT - m_A g \sin \theta - f_k = m_A a
  2. NAmAgcosθ=0N_A - m_A g \cos \theta = 0
  3. TmBg=mBaT - m_B g = -m_B a

Dan kita punya tiga variabel yang belum diketahui: TT, aa, dan NAN_A. Persamaan 2 udah kita pake buat nyari fkf_k, jadi sekarang kita fokus ke persamaan 1 dan 3.

Kita bisa eliminasi TT dengan cara mengurangi persamaan 3 dari persamaan 1:

(TmAgsinθfk)(TmBg)=mAa(mBa)(T - m_A g \sin \theta - f_k) - (T - m_B g) = m_A a - (-m_B a) mAgsinθfk+mBg=mAa+mBa- m_A g \sin \theta - f_k + m_B g = m_A a + m_B a

Sekarang kita punya satu persamaan dengan satu variabel (aa). Kita masukin nilai-nilainya:

7extkgimes10extm/s2imessin3711.2extN+3extkgimes10extm/s2=7extkgimesa+3extkgimesa- 7 ext{ kg} imes 10 ext{ m/s}^2 imes \sin 37^{\circ} - 11.2 ext{ N} + 3 ext{ kg} imes 10 ext{ m/s}^2 = 7 ext{ kg} imes a + 3 ext{ kg} imes a 7imes10imes0.611.2+3imes10=10a- 7 imes 10 imes 0.6 - 11.2 + 3 imes 10 = 10a 4211.2+30=10a-42 - 11.2 + 30 = 10a 23.2=10a-23.2 = 10a a=2.32extm/s2a = -2.32 ext{ m/s}^2

Wih, percepatannya negatif! Ini berarti asumsi kita salah. Benda A sebenarnya bergerak ke bawah bidang miring, dan benda B bergerak ke atas. Tapi, gak masalah! Yang penting, kita udah dapat besar percepatannya, yaitu 2.32 m/s². Tanda negatif cuma nunjukkin arahnya aja.

Selanjutnya, kita cari tegangan tali (TT) dengan masukin nilai aa ke persamaan 3:

TmBg=mBaT - m_B g = -m_B a T3extkgimes10extm/s2=3extkgimes(2.32extm/s2)T - 3 ext{ kg} imes 10 ext{ m/s}^2 = -3 ext{ kg} imes (-2.32 ext{ m/s}^2) T30extN=6.96extNT - 30 ext{ N} = 6.96 ext{ N} T=36.96extNT = 36.96 ext{ N}

Jadi, tegangan talinya adalah 36.96 N.

Jawaban Akhir

Oke, guys! Kita udah berhasil nyelesaiin soal ini. Jadi, jawaban akhirnya adalah:

  • Percepatan sistem benda (aa) = 2.32 m/s² (dengan benda A bergerak ke bawah bidang miring)
  • Tegangan tali (TT) = 36.96 N

Kesimpulan

Nyelesaiin soal fisika emang butuh ketelitian dan pemahaman konsep yang kuat. Tapi, dengan latihan dan cara yang tepat, semua soal pasti bisa dipecahin. Ingat, langkah-langkahnya adalah:

  1. Gambar diagram gaya.
  2. Tentukan arah gerak dan sistem koordinat.
  3. Tuliskan persamaan Hukum Newton.
  4. Hitung gaya gesek (kalo ada).
  5. Selesaikan sistem persamaan.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian, ya! Jangan lupa buat terus belajar dan latihan soal. Sampai jumpa di artikel berikutnya!